Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengambil langkah cepat dalam
mengantisipasi lonjakan penumpang arus mudik dan arus balik 2015. Dengan
membahas jauh-jauh hari mengenai estimasi akan terjadinya lonjakan pada
tahun ini diperkirakan sebesar lima persen di masing-masing moda
transportasi.
Baik transportasi darat yang pada 2014 lalu naik
20,28 persen, penyeberangan naik 12,86 persen, laut turun 5,88 persen,
serta udara turun 6,68 tahun lalu. Hal ini menjadi pembahasan bersama
dalam rapat koordinasi evaluasi angkutan Idul Fitri terpadu 2014, dan
Persiapan angkutan Idul Fitri Terpadu 2015 bersama seluruh pihak
terkait.
Para pihak yang hadir antara lain Dishub kabupaten/kota,
UPT pusat yang ada di Riau, Kantor Kesyahbandaran Operasional Pelabuhan
(KSOP), Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP), Dinas Navigasi Dumai, BMKG,
Pelindo, Angkasa Pura II, dan pihak Dinas Bina Marga Provinsi Riau.
Rapat dipimpin Kepala Dishub Provinsi Riau Rahmad Rahim, Sekretaris
Dishub Riau Yansirman, Kabid Darat Dishub Riau Yasril.
"Guna
mengevaluasi penyelenggaraan angkutan Idul Fitri tahun lalu, sebagai
masukan untuk perbaikan arus mudik dan balik tahun ini. Karena kita
estimasikan akan terjadi peningkatan lima persen dibanding tahun lalu,"
kata Rahmad Rahim.
Mengenai antisipasi, pembahasan awal kemarin
diceritakan Kadishub Riau, untuk transportasi laut sudah disediakan
sarana kapal yang memadai. Lalu untuk transportasi udara, pihak AP II
juga menyiapkan penerbangan tambahan. Sementara untuk transportasi darat
diperkirakan cukup. Karena melihat kecenderungan masyarakat beralih ke
roda dua untuk mudik.
"Tidak ada kekhawatiran, terlebih melihat
keputusan cuti bersama dilakukan 16 Juli sampai 21 Juli. Maka
diperkirakan lonjakan baru akan terjadi H-1 Idul Fitri dan arus balik
pada H+3 pada puncaknya," tambah Rahmad.
Guna mengantisipasi,
seluruh komponen dari pihak-pihak terkait akan terlibat langsung. Salah
satunya pihak Bina Marga Provinsi Riau yang hadir pula dalam rapat
kemarin. Karena melihat kondisi dan ruas jalan baik Provinsi dan
nasional yang masih banyak rusak. "Bagaimana supaya jalan provinsi tidak
ada kendala. Apalagi sampai putus. Memang mereka menjaga fungsional
dulu sehingga beroperasional," lanjutnya.
Fungsional jalan
supaya dapat operasional, harus dipantau hingga puncak arus balik tahun
ini. Karenanya diminta supaya pihak terkait menyiapkan peralatan di
lapangan. Seperti alat berat yang siaga.
Beberapa jalur yang
menjadi pengawasan pemerintah diprioritaskan seperti Pekanbaru-Taluk
Kuantan-Kiliranjao. Lalu Pekanbaru-Minas-Duri-Bagan Batu,
Pekanbaru-Kerinci-Rengat-Inhil. "Selain itu juga akan disiapkan
posko-posko nantinya bagi masyarakat," katanya
0 komentar:
Posting Komentar