Jumat, 29 Mei 2015

Antisipasi 5 Persen Lonjakan Arus Mudik Dibahas


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi lonjakan penumpang arus mudik dan arus balik 2015. Dengan membahas jauh-jauh hari mengenai estimasi akan terjadinya lonjakan pada tahun ini diperkirakan sebesar lima persen di masing-masing moda transportasi.


Baik transportasi darat yang pada 2014 lalu naik 20,28 persen, penyeberangan naik 12,86 persen, laut turun 5,88 persen, serta udara turun 6,68 tahun lalu. Hal ini menjadi pembahasan bersama dalam rapat koordinasi evaluasi angkutan Idul Fitri terpadu 2014, dan Persiapan angkutan Idul Fitri Terpadu 2015 bersama seluruh pihak terkait.

Para pihak yang hadir antara lain Dishub kabupaten/kota, UPT pusat yang ada di Riau, Kantor Kesyahbandaran Operasional Pelabuhan (KSOP), Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP), Dinas Navigasi Dumai, BMKG, Pelindo, Angkasa Pura II, dan pihak Dinas Bina Marga Provinsi Riau. Rapat dipimpin Kepala Dishub Provinsi Riau Rahmad Rahim, Sekretaris Dishub Riau Yansirman, Kabid Darat Dishub Riau Yasril.
  
"Guna mengevaluasi penyelenggaraan angkutan Idul Fitri tahun lalu, sebagai masukan untuk perbaikan arus mudik dan balik tahun ini. Karena kita estimasikan akan terjadi peningkatan lima persen dibanding tahun lalu," kata Rahmad Rahim.

Mengenai antisipasi, pembahasan awal kemarin diceritakan Kadishub Riau, untuk transportasi laut sudah disediakan sarana kapal yang memadai. Lalu untuk transportasi udara, pihak AP II juga menyiapkan penerbangan tambahan. Sementara untuk transportasi darat diperkirakan cukup. Karena melihat kecenderungan masyarakat beralih ke roda dua untuk mudik.
"Tidak ada kekhawatiran, terlebih melihat keputusan cuti bersama dilakukan 16 Juli sampai 21 Juli. Maka diperkirakan lonjakan baru akan terjadi H-1 Idul Fitri dan arus balik pada H+3 pada puncaknya," tambah Rahmad.
Guna mengantisipasi, seluruh komponen dari pihak-pihak terkait akan terlibat langsung. Salah satunya pihak Bina Marga Provinsi Riau yang hadir pula dalam rapat kemarin. Karena melihat kondisi dan ruas jalan baik Provinsi dan nasional yang masih banyak rusak. "Bagaimana supaya jalan provinsi tidak ada kendala. Apalagi sampai putus. Memang mereka menjaga fungsional dulu sehingga beroperasional," lanjutnya.
  
Fungsional jalan supaya dapat operasional, harus dipantau hingga puncak arus balik tahun ini. Karenanya diminta supaya pihak terkait menyiapkan peralatan di lapangan. Seperti alat berat yang siaga.
Beberapa jalur yang menjadi pengawasan pemerintah diprioritaskan seperti Pekanbaru-Taluk Kuantan-Kiliranjao. Lalu Pekanbaru-Minas-Duri-Bagan Batu, Pekanbaru-Kerinci-Rengat-Inhil. "Selain itu juga akan disiapkan posko-posko nantinya bagi masyarakat," katanya

0 komentar:

Posting Komentar